Judul: DI AKHIR DISKUSI
haruskah aku mencabik purnama
untuk ku tebar di mimpimu
agar sinarnya terangi jalan kita
di hari esok yang gelap gulita
apa yang harus kita lakukan bila
dihadapkan pada kenyataan seperti ini
dapatkah engkau muntahkan jawabannya
haruskah aku tanya pada hujan
angin dan langit senja hari ini
mungkinkah ada secercah harap untukku
di hari esok yang gelap gulita
apa yang harus kita lakukan bila
dihadapkan pada kenyataan seperti ini
dapatkah engkau muntahkan jawabannya
di persimpangan senja itu ada reruntuhan sunyi
yang kau lontarkan ke hadapanku bersama dengan ribuan kata
yang tak habis kita teguk maknanya dalam pikiranmu
namun kita tak akan pernah bisa sadari
di setiap akhir diskusi yang kita lewati
ada makna yang tersirat dalam binar mata
dalam detak hari dan dalam rinai hujan yang sama
lalu setelah sekian lama baru kita terhenyak
menyaksikan kereta itu pergi membawa keping tanya
yang tak sempat kita eksekusi jawabannya
maka biarlah semua mengalir
hingga kita tiba pada apa yang kita sebut takdir
apa yang harus kita lakukan bila
dihadapkan pada kenyataan seperti ini
dapatkah engkau muntahkan jawabannya
biarkanlah semua mengalir, kita berdua dihempas waktu
kuatkanlah hatimu selalu, ku genggam erat tanganmu, kita lewati semua
semoga esok kan cerah selamanya, semoga esok kan cerah selamanya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment